Oleh: Khairuddin Nst,S.S.
Ketua 1 PN MKFMNI
Penanggung Jawab media MKFMNI.com
Baru baru ini Presiden kita ke -7, Bapak Ir. H. Joko Widodo saat sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara,Kamis,2/03/2023, mengingatkan dan menegaskan kepada seluruh jajaran aparatur Sipil Negara ( ASN) agar dapat disiplin dan menghilangkan sifat hedonisme
” Saya minta kepada seluruh mentri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan aparat di bawahnya ,memberitahu apa apa yang tidak boleh dilakukan apa yang boleh dilakukan,” ucap Presiden.
Lebih lanjut Beliau mengatakan,” Saya tahu betul,mengikuti kecewaan masyarakat terhadap aparat kita…( Lihat https://www.presidenri.go.id)
Sehubungan dengan pernyataan Presiden Jokowidodo tersebut, saya terpanggil untuk lebih memberikan informasi, dan edukasi tentang bahaya dan efek yang ditimbulkan dari sifat hedonisme,materialisme dan konsumtifisme tersebut.khususnya pada munculnya budaya koruptif dan pelemahan bangsa sebagaimana judul di atas.
Isme berarti sifat dan faham. Hedonis berarti kenikmatan .Berarti hedonisme yaitu suatu prilaku yang menganggap bahwa hidup ini hanya untuk kenikmatan saja,maka Si prilaku hedonis akan mencari barang barang yang dapat memuaskan dirinya ( materialistis yang ujung- ujungnya mengakibatkan prilaku konsumerisme atau pemborosan / pemubaziran.
Untuk saat ini perilaku konsumerisme,materialisme dan hedonisme ini sudah menjangkit di seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelajar,mahasiswa dan tentu saja sudah mulai menggerogoti prilaku para pejabat ( perhatikan pontingan postingan beberapa pejabat yang memamerkan harta bendanya)
Prilaku seperti ini tidak bisa dibiarkan berlarut larut,apalagi Presiden Joko Widodo sudah tegas mengungkapkannya.
Menurut saya prilaku hedonisme tidak bisa sekedar himbauan karena ini sudah masuk pada prilaku dan karakter apalagi untuk kesenangan.
Akar permasalahan munculnya sifat ini harus kita urai sehingga kita sadar , justru apakah kita juga sudah mulai terkontaminasi / terpengaruh sifat ini.
1. Saat kita bangga memakai produk luar negeri dan bermerek apakah mobil, jam tangan ,tas,dll. ( Semoga pejabat pejabat kita tidak terpengaruh hobi memakai benda produk high class.Mohon pada pejabat jadilah contoh teladan untuk membuang sifat ini.
2. Kita tidak sadar dan sering mengukur orang bahwa pengukuran kesuksesan atau keberhasilan hidup dinilai dari materi ( Misal saat reuni, arisan, kita berusaha menampilkan yang terbaik, mungkin dengan menyewa mobil mewah,fashion,gadget mahal asesoris mewah,dll ” Oh si Polan itu sudah sudah sukses ya, mobil mewahnya 3, rumah mewahnya 10, dan parahnya lagi ada acara infotaiment memang sengaja menampilkan kemewahan para artis dan selebriti.( Yang menonton masyarakat awam, tanpa sadar sudah mengajari untuk berprilaku hedonisme dan materialisme.
3. Umumnya kita ingin menunjukkan status sosial kita dan lebih cendrung ke yang bersifat materi seperti benda benda mahal dan bermerek tadi.
Jika selama ini kesuksesan itu MPV ( MINSET, PARADIGMA,VALUE) kita dengan memiliki benda benda yang mahal dan bermerek coba dari sekarang MPV kita,kita ubah yakni kesuksesan itu yakni jika kita mampu menjadi bahagia tanpa bergelimang harta, bukan harus memiliki harta yang banyak baru kita merasa bahagia. Seharusnya MPV kesuksesan itu diubah, Sukses itu adalah orang yang bisa memberikan kontribusi terbaiknya untuk bangsa dan negara serta masyarakat banyak.Bahkan jika kita pahami esensinya lagi apakah sukses itu membuat bahagia atau justru kebahagian nonmateri itu bisa menjadikan kita sukses ( perlu perenungan lebih dalam)
4. Kita tidak bisa pungkiri perubahan gaya hidup ke digital yang tadinya masih konvensional turut mengubah penampilan kita.
Apa bahaya prilaku hedonisme,materiasme dan konsumtifisme ?
Berdasar kajian saya dan beberapa literatur sifat hedonisme,materialisme, dan Konsumtifisme mengakibatkan;
1. Menghalalkan segala cara untuk mendapatkan segala sesuatu. Kalau dipikir pikir, gaji sudah besar, tetapi masih korupsi.
( Coba renungkan kembali: saat mati benda benda itu kan tidak di bawa,mengapa masih berlomba lomba menumpuk kekayaan, dari hasil korupsi pula itu, dipamer pamerkan pula lagi. Itulah kalau sudah bercokol sifat hedonisme .dan sifat buruk lain pun akan bermunculan seperti rakus, tamak,pelit, sombong,mementingkan diri dan kekuasaan.jika pun berbagi hanya untuk casing pencitraan saja.
2. Semangat juang orang orang yang hedonisme dan materiasme untuk memajukan Indonesia sudah melemah karena yang dipikirkannya hanyalah kepentingan pribadi dan keluarganya saja.
3. Jika Masyarakat Indonesia banyak yang terjangkiti sifat hedonisme dan materialisme ini akan menjadikan bangsa kita jadi pusat penjualan produk asing.Sekarang ini hampir semua barang import.bahkan pelatihan pelatihan untuk bisa import banyak bertebaran di medsos dibandingkan pelatihan untuk eksport.
Bukankah ini bisa membuat bangsa kita terjajah secara ekonomi.( mari kita renungkan)
Dengan demikian tidak ada kemandirian bangsa,padal dengan SDA yang berlimpah akan bisa untuk kemakmuran dan pemerataan kemakmuran dan kesejahteraan Rakyat.
Sekali lagi mari kita dukung penegasan Presiden Jokowi tersebut dengan cara instrospeksi ke diri kita masing masing apakah kita sadar atau tidak sadar masuk perangkap hedonisme dan materialisme dan konsumtifisme tersebut.Renungkanlah.
Tulis Komentar